Sabtu, 18 Mei 2013

SUMBER & KARAKTERISTIK LIMBAH PLTU

0 komentar

SUMBER & KARAKTERISTIK LIMBAH PLTU


Menurut Sugiyono (2003), dari keseluruhan pembangkit listrik yang ada di Indonesia, batu bara memiliki peranan yang cukup tinggi yakni sebesar 34,5% disusul gas bumi sebesar 30,4%. Berikutnya adalah tenaga diesel sebesar 21%, tenaga air 10,9% dan panas bumi sebesar 3,2%.

Emisi-emisi yang dihasilkan dapat berupa Abu, SOx, NOx, COx, CxHx, dan Asap.
1.    Abu
Abu merupakan bahan anorganik sisa pembakaran batubara dan terbentuk dari perubahan bahan mineral karena proses pembakaran. Pada pembakaran batubara dalam pembangkit tenaga listrik terbentuk dua jenis abu yakni abu terbang (fly ash) dan abu dasar (bottom ash). Partikel abu yang terbawa gas buang disebut abu terbang, sedangkan abu yang tertinggal dan dikeluarkan dari bawah tungku disebut abu dasar. Sebagian abu dasar berupa lelehan abu disebut terak (slag).
PLTU berbahan bakar batubara biasanya menghasilkan limbah padat dalam bentuk abu. Jumlah abu batubara yang dihasilkan per hari dapat mencapai 500 – 1000 ton. Sebagian besar abu terbang dan abu dasar dikumpulkan dalam pembuangan abu (ash disposal). Hingga saat ini abu batubara tersebut banyak dimanfaatkan untuk keperluan industri semen dan beton, bahan pengisi untuk bahan tambang dan bahan galian serta berbagai pemanfaatan lainnya.
2.    Oksida Belerang
Unsur belerang terdapat pada batubara dengan kadar bervariasi dari rendah (jauh di bawah 1%) sampai lebih dari 4%. Unsur ini terdapat dalam batubara dalam 3 bentuk yakni belerang organik, pirit dan sulfat. Dari ketiga bentuk belerang tersebut, belerang organik dan belerang pirit merupakan sumber utama emisi oksida belerang. Dalam pembakaran batubara, semua belerang organik dan sebagian belerang pirit menjadi SO2. Oksida belerang ini selanjutnya dapat teroksidasi menjadi SO3. Sedangkan belerang sulfat disamping stabil dan sulit menjadi oksida belerang, kadar relatifnya sangat rendah dibanding belerang bentuk lainnya.
Oksida-oksida belerang yang terbawa gas buang dapat bereaksi dengan lelehan abu yang menempel dinding tungku maupun pipa boiler sehingga menyebabkan korosi. Sebagian SO2 yang diemisikan ke udara dapat teroksidasi menjadi SO3 yang apabila bereaksi dengan uap air menjadi kabut asam sehingga menimbulkan turunnya hujan asam.
3.    Oksida Nitrogen
Nitrogen umumnya terikat dengan material organik dalam batubara dan kadarnya kurang dari 2%. Pada pembakaran, nitrogen akan dirubah menjadi oksida nitrogen dan disebut NOx. Selain nitrogen dari batubara, NOx juga dapat terbentuk dari nitrogen dalam udara pembakaran.
Zat nitrogen oksida ini dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi di atmosfer, zat ini membentuk partikel-partikel nitrat amat halus yang menembus bagian terdalam paru-paru. Partikel-partikel nitrat ini pula, jika bergabung dengan air baik air di paru-paru atau uap air di awan akan membentuk asam.
4.    Karbon Monoksida
Gas karbon monoksida (CO) terbentuk pada pembakaran tidak sempurna. gas ini dihasilkan dari proses oksidasi bahan bakar yang tidak sempurna. Gas ini bersifat tidak berwarna, tidak berbau, tidak menyebabkan iritasi. Reaksi yang tidak sempurna antara karbon dan oksigen adalah sebagai berikut:
                                                      C + ½ O2 → CO
Selain menghasilkan energi lebih rendah, gas CO merupakan polutan yang dapat mencemari lingkungan terutama untuk para pekerja di lingkungan tertutup. Untuk pembakaran batubara dalam pembangkit listik yang modern, pembentukan CO biasanya kecil sehingga tidak perlu dikhawatirkan karena jumlah oksigen (udara) yang dipasok biasanya sudah dihitung dan dipasok berlebih.
5.    Karbon Dioksida
Dalam pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara, tujuan utamanya adalah semaksimal mungkin mengkonversikan unsur utama dalam batubara yakni C (karbon) menjadi CO2 sehingga dihasilkan energi yang tinggi. Dikarenakan batubara mengandung kadar karbon paling tinggi dibanding bahan bakar fosil lainnya seperti minyak dan gas, maka pembakaran batubara dianggap merupakan sumber emisi CO2 terbesar.
6.    Asap dan Gas Hidrokarbon
Asap dan gas hidrokarbon terbentuk pada pembakaran yang sangat tidak sempurna. Asap terutama terdiri dari partikel-partikel karbon yang tidak terbakar. Sedangkan gas-gas hidrokarbon adalah senyawa-senyawa karbon dan hidrogen hasil pemecahan bahan organik batubara yang belum mengalami oksida oksigen lebih lanjut. Seperti karbon monoksida, pembentukan asap dan gas-gas hidrokarbon menyebabkan rendahnya efisiensi pembakaran bahkan jauh lebih rendah dari yang diakibatkan oleh pembentukan karbon monoksida.


Review Psikologi Industri Pertemuan ke 3

0 komentar

Review Psikologi Industri Pertemuan ke 3

Setelah sekian lama baru sempat memposting blog lagi ;) setelah berjibaku dengan kesibukan kerja yang kian menggunung. Kali ini saya akan menjelaskan tentang rangkuman materi UTS, silahkan disimak :)

Psikologi industri dan hubungannya dengan dunia industri

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia. sedangkan psikologi industri adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di tempat kerja. Ilmu ini berfokus pada pengambilan keputusan kelompok, semangat kerja karyawanmotivasi kerja, produktivitasstres kerja, seleksi pegawai, strategi pemasaran, rancangan alat kerja, dan berbagai masalah lainnya. Sehingga psikologi industri tak dapat dipisahkan dari dunia industri dengan ilmu psikologi industri kita dapat mempelajari cara mengelola sistem dan sumberdaya manusia secara baik dan benar. Dan juga kita dapat belajar menganalisis cara orang bekerja, keterampilan mereka, tugas, kewajiban, dan dapat digunakan dalam menghadapi konflik yang ada.

Penyebab seseorang tetap merasa kurang dalam pekerjaan yang sudah dilimpahi berbagai fasilitas yang menyenangkan. 

Menurut saya alasan yang mungkin adalah:
a) Dia memiliki passion kerja yang tidak sesuai dengan pekerjaannya.
b) Lingkungan yang tidak mendukung baik dari segi sosial ataupun geografis.
c) Dia merasa bosan dengan rutinitas dan kenyamanan yang ia dapatkan. 
d) Pekerjaan ini terlalu banyak tantangan sehingga dia tidak mampu melaluinya atau bahkan terlalu sedikit tantangan yang didapatkan, karena sesungguhnya hidup tanpa tantangan kurang berkesan. 
Menurut saya penyelesaian dari masalah ini dalah mengundurkan diri dari pekerjaannya dan memilih pekerjaan lain yang sesuai dengan minatnya. Karena jika tidak diikuti dengan semangat atau passion dari diri kita walaupun diberi fasilitas yang baik tetap akan menghasilkan output yang tidak maksimal. 

Pengertian sifat, sikap, karakter, dan budaya serta hubungannya.

Sifat dibedakan berdsarkan 3 faktor, yakni: 
a) Sifat yang berasal secara genetik : sifat yang diturunkan dari orangtuanya atau keturunan yang lain yang dibawa oleh gen (berpengaruh 20% dalam prakteknya).
b) Sifat yang berasal dari lingkungan : sifat yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar (berpengaruh 80% dalam prakteknya).
Dapat disimpulkan jika sifat sangat dipengaruhi oleh lingkungan, bila kita ingin memiliki sifat yang baik, maka kita harus ada di lingkungan yang baik pula dan sebaliknya. seperti kata pepatah, 'bila kita berteman dengan penjual ikan, maka kita akan berbau amis ikan.'
contohnya adalah pendiam. marah adalah sifat yang diturunkan. bila ayah, atau ibu atau kakek atau nenek atau yang lainnya saudara kita mempunyai sifat ini, maka kemungkinan kita juga memilikinya. namun, bila kita berada di lingkungan ramah hangat dan terbuka, disekeliling kita tidak memberi kesempatan kita untuk menjadi pendiam/tertutup, maka sifat pendiam yang ada dalam diri kita tidak akan terbentuk.
Sedangkan Sikap berdasarkan nilainya dibedakan menjadi 2, yakni sikap positif dan negatif. Hal ini sesuai dengan hukum 'Law of Attraction' jika kita bersikap positif terhadap orang lain maka kita akan menerima energi positif dari orang lain pula dan sebaliknya. Komonen sikap ada 3, yaitu:
a) Kognitif atau akal
b) Affektif atau perasaan
c) Perilaku atau tindakan
Namun sudah menjadi rahasia umum bahwa manusia akan menilai sesuatu berdasarkan kesenangannya (subjektif), dan akan melakukan sesuatu yang enak-enak saja dan akan menjauhi sesuatu yang tidak enak. 
contohnya adalah perbuatan konsumtif. Secara kognitif, semua orang tau bahwa perbuatan konsumtif adalah kegiatan merugikan boros, menyia-nyiakan waktu dan tenaga juga menipiskan dompet, dan itu jelas sangat merugikan. Namun, secara affektif, bagi mereka lebih baik seperti itu daripada berdiam diri dan menabung. Kesimpulannya dari tidakan yang konsumtif adalah sikap positif (orang yang konsumtif), hal ini tentu karena mereka menyukai kegiatan itu.

Karakter adalah sifat dan sikap yang dilakukan secara konsisten, sehingga menjadi kebiasaan dan karakter yang mengakar dalam hidupnya.
contohnya sifat jujur yang dilakukan secara terus menerus dan istiqomah dalam melakukanya, maka akan terbentuklah karakter jujur dalam diri kita. oleh karena itu, bila kita ingin konsisten dan rutin dalam melakukan sesuatu, lakukanlah hal-hal yang baik, maka akan membentuk karakter yang baik pula.

Budaya adalah sikap atau sifat yang dimiliki oleh sekelompok orang, yang dilakukan secara rutin dan turun menurun sehingga menjadi kebiasaan dan tradisi/budaya.
contohnya adalah tradisi mudik saat lebaran datang.


Human resource management dan human capital

Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya bahwa HRM disini memandang SDM sebagai sebagai sumber pendukung dari suatu organisasi dan orang dianggap sebagai biaya dan harus dikelola dengan strategi beserta alat ukur yang sudah ada sebelumnya. Sedangkan Human Capital memiliki prinsip bahwa manusia merupakan aset yang memiliki banyak kelebihan yaitu kemampuan manusia apabila digunakan dan disebarkan tidak akan berkurang melainkan bertamba baik  bag individu yan bersangkuta maupun  bagi organisasi, manusia mampu mengubah data menjadi informasi yang bermakna,  manusia mampu berbagi intelegensia dengan pihak lain.


SEKIAN REVIEW DARI SAYA SEMOGA BERMANFAAT ^-^


Jumat, 10 Mei 2013

0 komentar

Review Pertemuan ke 2 Psikologi Industri

Setiap organisasi memiliki tujuannya masing-masing, namun tujuan tersebut sebaiknya tidak hanya mengutamakan kepentingan individual/organisasi tersebut, melainkan mengutamakan kepentingan orang banyak. Dimana tujuan ini dapat bermanfaat bagi orang banyak.
Setiap individu dalam suatu organisasi diharapkan adalah manusia yang ‘Mulia’. Untuk mencapai tingkatan mulia tersebut, seorang individu harus memiliki ‘BRIGHT’ (Brain, Right, Talented).  Brain disini maksudnya adalah intelektual knowledge dan skill, dimana individu yang cerdas secara intelektual sudah memiliki satu dari tiga elemen BRIGHT untuk mencapai ‘Mulia’. Right disini maksudnya adalah spiritual capital, dimana untuk mencapai ‘mulia’ tidak hanya dibutuhkan kecerdasan intelektual saja, tetapi juga harus memiliki kecerdasan spiritual agar kecerdasan yang dimiliki tidak digunakan untuk melakukan hal-hal yang tercela. Sedangkan maksud dari talented disini, yaitu bahwa setiap individu dalam mencapai ‘mulia’ harus mengetahui bakat positif yang ia miliki dan mengembangkannya untuk memberikan manfaat bagi orang lain dan juga diri sendiri. Manusia yang ‘mulia’ akan memberikan kekuatan positif di organisasi manapun dia berada, dan dimanapun ia berpijak.

Untuk mencapai tujuan organisasi, organisasi tersebut harus memiliki aspek-aspek sebagai berikut:
1. Visi dan Misi
Dari beberapa sumber serta diskusi di kelas, saya meringkas pengertian visi dan misi yaitu sebagai
         berikut:
  • Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu.
  • Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya.
2. Values

  3. Rencana Strategis (RESTRA)
      Rencana strategis organisasi/perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.

Rencana strategis perusahaan ini mencakup struktur organisasi di dalamnya. Struktur organisasi yang baik akan mencapai performa perusahaan yang maksimal. Dimana dalam suatu struktur organisasi tersebut harus ada yang namanya Job Analysis yang meliputi job descriptionjob performance, job specification, dan competency.

Untuk mencapai aspek-aspek tersebut, tentu suatu organisasi memerlukan sumber daya manusia yang tepat sebagai pengelola sistem agar dapat mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Sumber daya manusia merupakan aset organisasi yang sangat vital, karena itu peran dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh sumber daya lainnya. Betapapun modern teknologi yang digunakan, atau seberapa banyak dana yang disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yang professional semuanya menjadi tidak bermakna.

Maka dari itu, dalam sebuah perusahaan selalu ada yang namanya Human Resource Management (HRM), fungsi dari HRM antara lain:
1. Melakukan analisis jabatan
2. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon tenaga kerja
3. Menyeleksi calon tenaga kerja
4. Memberikan orientasi dan pelatihan bagi karyawan baru
5. Menata olah upah dan gaji
6. Menyediakan insentif dan kesejahteraan
7. Menilai kinerja
8. Mengkomunikasikan (wawancara, penyuluhan, pendisiplinan)
9. Pelatihan dan pengembangan
10. Membangun komitmen karyawan

HRM disini memandang SDM sebagai sebagai sumber pendukung dari suatu organisasi dan orang dianggap sebagai biaya dan harus dikelola dengan strategi beserta alat ukur yang sudah ada sebelumnya.

Human capital dipandang sebagai konsep baru dalam pengelolaan SDM. Konsep humacapital muncul karena adanya pergeseran peranan sumber daya manusia. Human capitamuncul dari pemikiran bahwa manusia merupakan aset yang memiliki banyak kelebihan yaitu kemampuan manusia apabila digunakan dan disebarkan tidak akan berkurang melainkan bertamba baik  bag individu yan bersangkuta maupun  bagi organisasi, manusia mampu mengubah data menjadi informasi yang bermakna,  manusia mampu berbagi intelegensia dengan pihak lain. Konsep human capital ini memandang SDM sebagai sumber kunci organisasi, dan orang dengan menggunakan strategi dengan alat ukur untuk menciptakan nilai (creating value) sehingga dapat mengarahkan dan mengakselerasi strategi bisnis dan tidak mengangap manusia sebagai biaya.