Senin, 23 Desember 2013

Ternak Lele

IDE TERNAK LELE


Ikan lele adalah salah satu jenis ikan konsumsi, yang sering kita jumpai dipasar-pasar atau swalayan. Ikan ini rasanya gurih sehingga banyak diminati oleh masyarakat, harganyapun juga tergolong terjangkau dibanding jenis ikan konsumsi lain. Hal ini karena juga dipengaruhi oleh mudahnya untuk membudidayakannya, karena pada dasarnya ikan ini kuat bertahan hidup walaupun kolam tidak menggunakan sirkulasi udara, sehingga lebih mudah dan lebih hemat.

Terkadang sebagian dari kita ada yang berminat untuk berternak ikan lele, namun salah satu kendala yang ada adalah faktor biaya dan tempat untuk beternak. Namun ditengah jaman yang serba sulit ini kita dituntut untuk lebih kreatif agar bisa mencapai apa yang kita inginkan.

Pada umumnya para peternak lele menggunakan kolam permanen, kolam terpal maupun bekas sawah sebagai media untuk peternakan. Namun jika anda ingin mencoba sesuatu yang lain, lebih hemat dan lebih praktis dalam berternak lele, anda juga bisa memanfaatkan drum plastik berukuran besar untuk berternak lele.

Drum seperti ini pada umumnya bisa menampung hingga 200 liter dan cukup bisa diandalkan ketangguhannya dalam menahan air dan tentu saja lebih baik dari pada terpal. Kelebihan lainnya adalah biaya investasi yang lebih terjangkau dan tidak memerlukan tempat yang luas.

 Alat dan Bahan yang diperlukan :
1.Drum Plastik bekas(volume kira-kira 200 liter)atau kolam ukuran 0.5x2x2 m3
Gunakan drum yang ukurannya besar, 200 l untuk 250 ekor lele



2.Tanah liat
3.Pupuk kandang/kotoran hewan
3.Gayung
4.Selang

Drum plastik/kolam kita isi tanah liat dan pupuk dicampur, diaduk rata.
Diamkan selama 2-3 minggu maka akan muncul jentik - jentik.
Setelah itu kita masukkan bibit lele dengan ukuran kurang lebih 6-8 cm. 1 drum/kolam kira-kira berisi 250-300 ekor. Harga perekor sekitar 150,-.

Biasanya dalam 1 drum/kolam ada yang mati, kira-kira 10 %.

Setiap hari kita beri pakan pelet 3 kali. Kalau ada sisa-sisa makanan, misal nasi bisa dimasukkan ke kolam/drum tapi jangan terlalu sering.
Setiap seminggu sekali harus ada penggantian air, karena bila tidak lele akan muncul ke permukaan dan akhirnya mati. Bila tidak ingin ada penggantian air maka pasangalah Filter, biasa ditanyakan pada toko penjual perlengkapan ternak lele.

Lele bisa dipanen setelah 2-3 bulan,pada saat ini lele bisa berisi 7/8 ekor tiap 1 Kg.

Harga perkilo berkisar 8 ribu hingga 10 ribu tergantung dimana kita menjualnya. 1 drum/kolam tadi bisa menghasilkan 30 kg lele(300.000,-)

Pakan Lele :
1. Pakan buatan.

Gb. Pelet
Pakan buatan pabrik biasanya disebut pelet. Pelet ini mengandung berbagai macam tepung (terigu, ikan, tulang, daging), bungkil kedelai, bungkil kelapa, dedak halus, minyak, mineral dan berbagai macam vitamin yang diperlukan untuk ikan lele.
Pelet terdiri dari pelet apung dan pelet tenggelam. Pelet apung biasanya diberikan saat ikan lele masih kecil sampai dewasa, sedangkan pelet tenggelam diberikan saat menjelang akan dilakukan panen.
Pemilihan pelet sangat berpengaruh terhadap hasil dari ternak lele . Pelet yang bagus adalah yang banyak mengandung protein, biasanya ukurannya kecil - kecil. Kalau peletnya bagus biasanya lebih cepat habis.

2. Pakan alami.
Pakan alami adalah pakan yang dihasilkan  oleh alam dan ini adalah yang terbaik karena kadar proteinnya lebih tinggi. Walaupun ini yang terbaik , tapi seringkali jumlahnya kuarang mencukupi. Contoh pakan alami diantaranya cacing sutera, cacing tanah, uget-uget, kutu air. Agar pertumbuhan mikroorganisme  banyak dasar kolam harus ada tanah liat dan dicampur dengan kompos sebelum ternak lele dimulai.
 Gb. Cacing Sutra
Gb. Cacing Tanah

3. Pakan tamabahan.
Pakan ini jangan terlalu banyak. Pakan tambahan diberikan agar kita bisa menghemat pengeluaran. Pakan ini diberikan saat menjelang akan panen untuk mengurangi jumlah pelet tenggelam yang diberikan.
Pakan tambahan misalnya ayam tiren, bekicot, ikan runcah, pokoknya yang mempunyai nilai protein tinggi.
Kalau terpaksa nasi basipun bisa diberikan tapi ini kurang baik.

 Catatan :
1. Isilah kolam dengan air sumur (jangan air ledeng yang mengandung kaporit) namun jangan terlalu penuh, untuk mencegah ikan lele naik dan melompat keluar.

2. Jika ada benih lele yang mati segera ambil dan dibuang dari drum

3. Berilah makanan berupa pelet 3x sehari, namun jika sudah usia 2 bulan bisa berikan makanan lain sebagai tambahan seperti limbah usus ayam yang dipotong-potong cukup sehari sekali. Jangan terlalu banyak atau harus habis termakan jangan sampai sisa, karena jika sisa akan membusuk dan menjadi sumber penyakit.

4. Gantilah air setiap seminggu sekali, disarankan tetap air sumur. Hal ini karena ini menggunakan drum dengan kapasitas air terbatas dan tanpa filter sehingga tingkat keasaman air akan meningkat lebih cepat.

5. Setelah dua bulan pilahlah ukuran ikan yang sama untuk setiap drum, karena pada umumnya pertumbuhan ikan akan berbeda-beda, ada yang lebih cepat beasar namun juga ada yang masih kecil. Yang besar jadikan satu dengan yang besar, yang kecil jadikan satu dengan yang kecil dalam satu ukuran supaya petumbuhan tetap baik.




0 komentar:

Posting Komentar